Monthly Archives: September 2013

Love Triangle

Standard

-Christ-
“Hei, Christ! Nggak ikut maen bola lo?” tanya David padaku.
“Ntar deh! Istirahat kedua gue mau di perpus! Istirahat pertama atau pulang sekolah deh gue ikut!” jawabku.
“Ceilah~ Sok banget lo ke perpus! Pantesan anak olah raga kayak lo tetep butuh kacamata!”
“Ini kacamata bukti kalo gue gamer, bro!”
“Hahahaha! Dasar! Gue kira saking rajinnya lo pake kacamata! Ternyata kebanyakan ngegame! Ya udah deh! Gue ke lapangan dulu ya!” sahut David sambil berlari pergi.
Hmmm…., padahal kerjaan gue di perpus juga cuman baca koran bola sih! Kadang juga cuman numpang internet doang! Mumpung bisa gratisan di sekolah, hehehe. Dari pada harus beli, walaupun murah tapi bakalan sekali baca doang…, jadi percuma deh! Ng? Kenapa dua cewek itu kelihatannya malah heboh di perpustakaan yang harusnya sunyi senyap begini? Dan kenapa mereka juga terlihat menuju ke arahku??? Read the rest of this entry

Four Hearts

Standard

Hai! Kenalkan namaku May. Tapi karena aku keturunan Cina, aku sering dipanggil Mei. Jadi terserah kalian ingin memanggilku seperti apa. Bagiku yang biasa – biasa saja dan memiliki banyak teman cowok, nggak pernah terpikirkan bahwa ini akan terjadi. Hatiku terbagi menjadi empat! Atau bisa dibilang aku (sepertinya) menyukai empat cowok sekaligus.

Hum…., ternyata sekolah ini sedikit lebih parah dari apa yang kupikirkan. Dan ini terus terang membuatku ragu bahwa ini adalah sekolah ‘campuran’. Karena rata – rata yang kulihat adalah murid laki laki.

“May, sedang apa kau ini? Ayo cepat kemari!” perinyah ayahku.

“Iya, Dad!” jawabku. Well, karena dulu aku tinggal di luar negeri jadi aku masih sedikit terbiasa dengan bahasa Ingggris. Dan ini menguntungkanku dalam pelajaran bahasa Inggris. Mungkin.

Hari ini aku pindah ke sekolah ‘tak jelas’ ini. Dan sekarang aku hanya mengurus hal – hal lain dan seragamnya. Sebenarnya aku tidak peduli, dan aku sangat malas untuk datang hari ini. Tapi karena harus mencoba seragam ya apa boleh buat deh! Terpakasa aku harus ikut. Read the rest of this entry

Envy

Standard

Tap…. Tap….. Tap…..

Sedari tadi aku mendengar langkah seseorang, yang sepertinya mengikutiku. Aku berusaha lari sekuat tenaga sampai akhirnya aku merasakan sesuatu yang dingin teah menyetuh punggungku. Dan seketika itu juga aku ambruk dengan posisi tengkurap. Aku mulai merasakan bahwa baju yang kukenakan telah basah, dan dengan tangan gemetar aku mencoba menyetuh cairan yang membasahi bajuku itu. Cairan yang keluar cukup banyak dari punggungku itu berwarna merah, itu adalah darahku…. Rasa sakit itu mulai merasuki seluruh tubuhku. Dengan tertatih-tatih aku mencoba untuk bangkit dan melihat siapa yang tega melakukan ini. Aku melihat sosok seorang perempuan yang sedang memegang pisau bersimbah darah dengan tangannya yang gemetar.

“Keparat…….,” kataku lirih. Read the rest of this entry

19 September

Standard

-Side Girl-

“Eh! Denger deh! Katanya di buku ini, rata – rata orang itu baru bisa pacaran langgeng pas SMA kelas 1 dan seterusnya lho! Majalah Indonesia memang beda ya, Phi! Berarti yang pacaran waktu SMP nggak langgeng dong?” kata salah seorang temanku yang sedang asyik membaca majalah bersama yang lainnya sambil makan.

“Uhuk! Uhuk!” aku yang mendengar kalimat terakhir itupun tersedak.

“Lho? Kamu nggak apa, Phi?” tanya temanku yang tadi membaca majalah itu. “Makannya kalau makan itu pelan pelan!”

“Iya, iya ah!” kataku dengan nada marah.

“Oh, jangan – jangan Sophia gitu gara – gara artikel majalah ini ya? Wah…, aku kira Sophia itu nggak peduli soal cinta…,” kata temanku yang lainnya. Read the rest of this entry

Thousand Years

Standard

“Selamat pagi!!” kataku dengan lantang begitu memasuki kelas baruku.

“Ah…, pagi!” jawab salah seorang teman yang lalu memperkenalkan diri kepadaku.

“Aku Christina!” kataku balik memperkenalkan diri.

“Christina?”

“Yup!”

“Ah! Aku tau!! Christina Perri!!”

“Hah? Bukan kali! Beda jauh! Aku juga nggak bisa nyanyi!!”

“Ahahaha! Bercanda kali!! Kamu asyik juga! Semoga kita bisa berteman baik ya!” Read the rest of this entry

Miderella

Standard

Image

Aku sangat menyesal telah dilahirkan, karena akhirnya hidupku berakhir di surga di usia yang masih sangat hijau ( emangnya daun?) dengan keadaan yang mengenaskan. Beginilah ceritaku…….

Namaku Miderella Lalala, Aku adalah seorang nona kaya dari sebuah kerajaan, intinya aku adalah seorang tuan putri. Hari ini aku sedang berulang tahun yang ke – 4, tapi kedua orang tuaku malah sibuk menyiapkan pesta untuk orang lain.

“Hei, ada yang tau di mana boneka beruangku?” Aku yang kesalpun langsung menarik perhatian mereka dengan berkata seperti itu dengan wajah yang sok imut.

“Bonekamu ya……? Kalau tidak salah ada di dalam kamarmu, kan?” jawab ayahku dengan ketus.

“Kalau begitu tolong ambilkan ya! Nggak pakai lama!”

“Apa?! Kau tidak lihat ayah sedang sibuk menyiapkan pesta untuk  tamu hah?!”

“Orang lain disiapkan pesta, tapi aku anak ayah sendiri yang sedang berulang tahun malah tidak diberi apapun?! Ayah macam apa ini?! Aku nggak sudi punya ayah sepertimu!!” bentakku. Read the rest of this entry